KURIKULUM
PengertianKurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan tentang
kompetensi yang dibakukan dan cara pencapaiannya disesuaikan dengan keadaan
dan kemampuan daerah. Kompetensi perlu dicapai secara tuntas (belajar tuntas).
Kurikulum dilaksanakan dalam rangka membantu anak didik mengembangkan
berbagai potensi baik psikis dan fisik yang meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosialemosional,
kognitif, bahasa, fisik/motorik, kemandirian dan seni untuk siap memasuki
pendidikan dasar.
Kompetensi Dasar merupakan pengembangan potensi-potensi perkembangan
pada anak yang diwujudkan dalam kebiasaan berpikir dan bertindak sesuai dengan
usianya berupa pengetahuan, keterampilan, sikap dan nilai-nilai yang dapat dikenali
melalui sejumlah hasil belajar dan indikator yang dapat diukur dan diamati.
Hasil Belajar merupakan cerminan kemampuan anak yang dicapai dari suatu
tahapan pengalaman belajar dalam satu kompetensi dasar.
Indikator merupakan hasil belajar yang lebih spesifik dan terukur dalam satu
kompetensi dasar. Apabila serangkaian indikator dalam satu kompetensi dasar sudah
tercapai, berarti target kompetensi dasar tersebut sudah terpenuhi.
Fungsi Dan Tujuan
Fungsi pendidikan Taman Kanak-kanak adalah :
a. Mengenalkan peraturan dan menanamkan disiplin pada anak.
b. Mengenalkan anak dengan dunia sekitar.
c. Menumbuhkan sikap dan perilaku yang baik.
d. Mengembangkan kemampuan berkomunikasi dan bersosialisasi.
e. Mengembangkan keterampilan, kreatifitas dan kemampuan yang dimiliki anak.
f. Menyiapkan anak untuk memasuki pendidikan dasar.
Tujuannya adalah :
Membantu anak didik mengembangkan berbagai potensi baik psikis dan fisik yang
meliputi moral dan nilai-nilai agama, sosial-emosional, kognitif, bahasa, fisik/motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Ruang Lingkup
Ruang lingkup kurikulum TK meliputi aspek perkembangan :
1. Moral dan Nilai-nilai Agama
2. Sosial, Emosional dan Kemandirian
3. Kemampuan Berbahasa
4. Kognitif
5. Fisik / Motorik
6. Seni
Untuk menyederhanakan lingkup kurikulum dan menghindari tumpang tindih,
serta untuk memudahkan guru menyusun program pembelajaran yang sesuai dengan
pengalaman, maka aspek-aspek perkembangan tersebut dipadukan dalam bidang
pengembangan yang utuh mencakup :
1. Bidang Pengembangan Pembentukan Perilaku Melalui Pembiasaan
Pembentukan perilaku melalui pembiasaan merupakan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus dan ada dalam kehidupan sehari-hari anak sehingga menjadi
kebiasaan yang baik. Bidang pengembangan pembentukan perilaku melalui
pembiasaan meliputi pengembangan moral dan nilai-nilai agama serta
pengembangan sosial, emosional dan kemandirian. Ari program pengembangan
moral dan nilai-nilai agama diharapkan akan meningkatkan ketaqwaan anak
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan membina sikap anak dalam rangka
meletakkan dasar agar anak menjadi warga negara yang baik. Program
pengembangan sosial dan kemandirian dimaksudkan untuk membina anak agar
dapat mengenali emosinya secara wajar dan dapat berinteraksi dengan
sesamanya maupun dengan orang dewasa dengan baik serta dapat menolong
dirinya sendiri dalam rangka kecakapan hidup.
2. Bidang Pengembangan Kemampuan Dasar.
Pengembangan kemampuan dasar merupakan kegiatan yang dipersiapkan oleh
guru untuk meningkatkan kemampuan dan kreatifitas sesuai dengan tahap
perkembangan anak. Pengembangan kemampuan dasar tersebut meliputi :
a. Kemampuan Berbahasa
Pengembangan ini bertujuan agar anak mampu mengungkapkan pikiran
melalui bahasa yang sederhana secara tepat, mampu berkomunikasi secara
efektif dan membangkitkan minat anak untuk dapat berbahasa Indonesia.
b. Kognitif
Pengembangan ini bertujuan mengembangkan kemampuan berpikir anak
untuk dapat mengolah perolehan belajarnya, dapat menemukan bermacammacam
alternatif pemecahan masalah, membantu anak untuk
mengembangkan kemampuan logika matematiknya dan pengetahuan akan
ruang & waktu serta mempunyai kemampuan untuk memilah-milah,
mengelompokkan serta mempersiapkan pengembangan kemampuan berpikir
secara teliti.
c. Fisik / Motorik
Pengembangan ini bertujuan untuk memperkenalkan da melatih gerakan kasar
dan halus, meningkatkan kemampuan mengelola, mengontrol gerakan tubuh
dan koordinasi, serta meningkatkan keterampilan tubuh dan cara hidup sehat
sehingga dapat menunjang pertumbuhan jasmani yang kuat, sehat dan
terampil.
d. Seni
Pengembangan ini bertujuan agar anak dapat dan mampu menciptakan
sesuatu berdasarkan hasil imajinasinya, mengembangkan kepekaan dan dapat
menghargai karya yang kreatif.
Standar Kompetensi Lintas Kurikulum
Kompetensi lintas kurikulum merupakan kompetensi kecakapan untuk hidup dan
belajar sepanjang hayat, serta kecakapan hidup yang diperlukan anak untuk
mencapai seluruh potensi dalam kehidupan. Kompetensi ini merupakan kompetensi
yang dibakukan yang harus dicapai oleh anak melalui pengalaman belajarnya.
Standar kompetensi ini meliputi :
1. Memiliki keyakinan, menyadari serta menjalankan hak dan kewajiban, saling
menghargai dan memberi rasa aman, sesuai dengan agama yang dianutnya.
2. Menggunakan bahasa untuk memahami, mengembangkan dan
mengkomunikasikan gagasan dan informasi, serta untuk berinteraksi dengan orang
lain.
3. Memilih, memadukan dan menerapkan konsep-konsep dan tehnik-tehnik, pola,
struktur dan hubungan.
4. Memilih, mencari dan menerapkan teknologi dan informasi yang diperlukan dari
berbagai sumber.
5. Memahami dan menghargai dunai fisik, makhluk hidup dan teknologi serta
menggunakan pengetahuan, keterampilan dan nilai-nilai untuk mengambil
keputusan yang tepat.
6. Berpartisipasi, berinteraksi dan berperan aktif dalam masyarakat dan budaya
global berdasarkan pemahaman konteks budaya, geografis da historis.
7. Berkreasi dan menghargai karya artistik, budaya dan intelektual serta menerapkan
nilai-nilai luhur untuk meningkatkan kematangan pribadi menuju masyarakat yang
beradab.
8. Berpikir logis, kritis dan lateral dengan memperhitungkan potensi dan peluang untuk
menghadapi berbagai kemungkinan.
9. Menunjukkan motivasi dalam belajar, percaya diri, bekerja mandiri dan bekerja
sama dengan orang lain.
Standar Kompetensi TK
Standar kompetensi yang diharapkan dari pendidikan TK adalah tercapainya
tugas-tugas perkembangan secara optimal sesuai dengan standar yang telah
dirumuskan. Aspek-aspek perkembangan yang diharapkan dicapai meliputi aspek
moral dan nilai-nilai agama, sosial, emosional dan kemandirian, berbahasa, kognitif,
fisik / motorik dan seni.
Melalui pemberian rangsangan, stimulasi dan bmbingan diharapkan akan
meningkatkan perkembangan perilaku dan sikap melalui pembiasaan yang baik,
sehingga akan menjadi dasar utama dalam pembentukan pribadi anak sesuai
dengan nilai-nilai yang ada di masyarakat.
Pendekatan Pembelajaran dan Penilaian
1. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan pembelajaran pada tingkat pendidikan TK dilakukan dengan
berpedoman pada suatu program kegiatan yang telah disusun sehingga seluruh
perilaku dan kemampuan dasar yang ada pada anak dapat dikembangkan
dengan sebaik-baiknya. Pendekatan pembelajaran pada anak TK hendaknya
memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut :
a. Pembelajaran berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan anak yaitu :
1). Anak belajar dengan baik apabila kebutuhan fisiknya terpenuhi serta merasa
aman dan tentram secara psikologis.
2). Siklus belajar selalu berulang.
3). Anak belajar melalui interaksi sosial dengan orang dewasa dan anak-anak
lainnya.
4). Minat dan keingintahuan anak akan memotivasi belajarnya.
5). Perkembangan dan belajar anak harus memperhatikan perbedaan individu.
b. Berorientasi pada kebutuhan anak
Kegiatan pembelajaran pada anak harus senantiasa berorientasi kepada
kebutuhan anak. Anak usia dini adalah anak yang sedang membutuhkan
upaya-upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi semua aspek
perkembangan baik perkembangan fisik maupun psikis ( intelektual, bahasa,
motorik, dan sosial emosional ). Dengan demokian berbagai jenis kegiatan
pembelajaran hendaknya dilakukan melelui analisis kebutuhan yang
disesuaikan dengan aspek perkembangan dan kemempuan pada masingmasing
anak.
c. Bermaian Sambil Belajar atau Belajar Seraya Bermain
Bermain merupakan pendekatan dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran
pada anak usia TK. Upaya-upaya pendidikan yang diberikan oleh pendidik
hendaknya dilakukan dalam situasi yang menyenangkan dengan
menggunakan setrategi, metode, materi dan media menarik serta mudah diikuti
anak. Melelui bermain anak di ajak untuk bereksplorasi, menemukan dan
memenfaatkan objek-objek yang dekat dengan anak, sehingga pembelajaran
beguna bagi anak.
d. Menggunakan Pendekatan Tematik
Kegiatan pembelajaran hendaknya dirancang dengan menggunakan
pendekatan tematik dan beranjak dari tema yang menarik minat anak. Tema
sebagai alat atau sarana atau wadah untuk mengenalkan berbagai konsep
pada anak. Tema diberikan dengan tujuan menyatukan isi kurikulum dalam satu
kesatuan yang utuh dan memperkaya perbendaharaan kata anak.
Jika pembelajaran dilakukan dengan memanfaatkan tema, maka pemilihan
tema dalam kegiatan pembelajaran hendaknya di kembangkan dari hal-hal
yang paling dekat denga anak, sederhana serta menarik mnat anak.
Pengguanaan tema dimaksudkan agar anak mampu mengenal berbagai
konsep secara mudah dan jelas.
e. Kreatif dan Inovatif
Proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif dapat dilakukan oleh pendidik
melalui kegiatan-kegiatan yang menarik, membangkitkan rasa ingintahu anak,
memotivasi anak untuk berfikir kritis dan menemukan hal-ha baru. Selain itu
dalam pengelolaan pembelajaran hendaknya dilakukan secara dinamis,
artinya anak tidak hanya sebagai obyek tetapi juga sebagai subyek dalam
proses pembelajaran.
f. Lingkungan Kondusif
Lingkungan pembelajaran harus diciptakan sedemikian menarik dan
menyenangkan sehingga anak selalu betah dalam lingkungan sekolah baik di
dalam maupun di luar ruangan. Lingkungan fisik hendaknya memperhatikan
keamanan dan kenyamanan anak dalam bermain. Penataan ruangan harus
disesuaikan dengan ruang gerak anak dalam bermain sehingga dalam interaksi
baik dengan pendidik maupun dengan temannya dapat dilakukan secara
demokratis. Selain itu, dalam pembelajaran hendaknya memberdayakan
lingkungan sebagai sumber belajar dengan memberi kesempatan kepada anak
untuk mengekspresikan kemampuan interpersonalnya sehingga anak merasa
senang walaupun antara mereka berbeda ( perbedaan individual ). Lingkungan
hendaknya tidak memisahkan anak dari nilai-nilai budayanya yaitu dengan
tidak membedakan nilai-nilai yang dipelajari di rumah dan di sekolah ataupun di
lingkungan sekitar. Pendidik harus peka terhadap karakteristik budaya masingmasing
anak.
g. Mengembangkan Kecakapan Hidup
Proses pembelajaran harus diarahkan untuk mengembangkan kecakapan
hidup. Pengembangan konsep kecakapan hidup didasarkan atas pembiasaanpembiasaan
yang memiliki tujuan untuk mengembangkan kemampuan
menolong diri sendiri, disiplin dan sosialisasi serta memperoleh keterampilan
dasar yang berguna untuk kelangsungan hidupnya.
2. Penilaian
Penilaian dapat dilakukan dengan baerbagai cara, anatara lain melalui
pengamatan dan pencatatan anekdot. Pengamatan dilakukan untuk mengetahui
perkembangan dan sikap anak yang dilakukan dengan mengamati tingkah laku
anak dalam kehidupan sehari-hari secara terus menerus, sedangkan pencatatan
anekdot merupakan sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam
situasi tertentu.
Pembagian alat penilaian yang dapat digunakan untuk memperoleh gambaran
perkembangan kemampuan dan perilaku anak, antara lain :
1. Portofolio yaitu penilaian berdasarkan kumpulan hasil kerja anak yang dapat
menggambarkan sejauh mana keterampilan anak berkembangan.
2. Unjuk kerja (performance) merupakan penilaian yang menuntut anak untuk
melakukan tugas dala pembuatan yang dapa diamati, misalnya praktek
menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.
3. Penugasan (project) merupakan tugas yang harus dikerjakan anak yang
memerlukan waktu yang relatif lama dalam pengerjaannya, msalnya
melakukan percobaan menanam biji.
4. Hasil Karya (product) merupakan hasil kerja anak setelah melakukan suatu
kegiatan.
Rambu-rambu
1. Kurikulum untuk TK merupakan pedoman bagi para pendidik, orangtua, orang
dewasa lain untuk digunakan dalam rangka menstimulasi perkembangan anak.
2. Kurikulum harus dipahami secara keseluruhan, bukan bagian demi bagian.
3. Pelaksanaan dari kurikulum ini harus diusahakan untuk mencapai kompetensi sesuai
dengan tingkat kemampuan anak.
4. Kompetensi yang disiapkan merupakan kompetensi minimal. Pendidik dapat
memberikan pengayaan sejauh tidak membebani anak dan/atau jika anak telah
menunjukkan keberhasilan.
5. Pendidik menciptakan suasana yang penuh perhatian dan kasih sayang sehingga
anak mulai mengembangkan rasa percaya pada dirinya sendiri, teman dan orang
lain serta dapat bersosialisasi baik dalam lingkungan keluarga, kelompok maupun
lingkungannya.
6. Dalam pelaksanaan kurikulum tidak bersifat kaku tetapi perlu disesuaikan dengan
kondisi daerah.
7. Bagi TK yang mempunyai kekhasan, misalnya agama dimungkinkan untuk
menambah materi kegiatan sejauh tidak bertentangan dengan tujuan pendidikan,
prinsip-prinsip pelaksanaan pendidikan di TK dan tidak menyimpang dari akidah
salah satu agama.
8. Dalam pelaksanaan pembelajaran perlu memperhatikan prinsip-prinsip
pendekatan pembelajaran dan penilaian.
Kegiatan Dalam Area Yang Dipilih
A. Area Baca Tulis
Mengembangkan kemampuan berkomunikasi, baik secara lisan maupun
tulisan.
B. Area Balok
Melatih anak untuk mengekspresikan diri, berkreasi, berimajinasi
membentuk/membuat bangunan sederhana dengan menggunakan
berbagai media seperti lego, puzzle, lasy, howblok, dll.
C. Area Matematika
Mengenalkan konsep sederhana matematik, seperti membilang,
mengurutkan, membuat konsep permasalahan sehingga mampu
memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari.
D. Area Drama
Melatih anak berimajinasi dan mengekspresikan diri secara bebas dan
spontan dengan bermain peran seperti dalam kehidupan sebenarnya.
E. Area Seni
Untuk menumbuhkembangkan kreatifitas, rasa ingin tahu, daya khayal dan
inisiatif anak-anak melalui proses percobaan, penjelajahan berbagai media
sehingga mampu menciptakan pengalaman yang kreatif dan berkualitas.
F. Area Agama
Mengenalkan Tuhan melalui ciptaan-ciptaan-Nya sehingga tumbuh rasa
sayang anak pada sesama makhluk-Nya. Selain itu anak diharapkan mampu
mengucapkan bacaan do’a sehari-hari dalam setiap kegiatan
beribadahnya.
G. Area IPA
Menyeimbangkan rasa ingin tahu alami anak-anak untuk mencari informasi
tentang apa yang ada di lingkungan sekitarnya, dengan melalui proses
pengamatan – mengukur – membandingkan – memperkirakan dan
menjelaskan.
H. Area Pasir + Air
Melatih kemampuan koordinasi fisik (seperti jari-tangan-mata-kaki), kekuatan
otot dan daya pikir yang dapat diaplikasikan melalui permainan bebas.
I. Area Musik
Mengenalkan berbagai macam lagu anak-anak dan alat musik sederhana.
J. Area Masak
Menumbuh kembangkan kemampuan motorik halus anak agar dapat
membuat makanan / minuman yang dikonsumsi setiap hari secara
sederhana.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar